Presiden Jokowi Bersama Menteri PUPR di Lokasi Tanggul Citarum yang Jebol |
BAROMETERMAS.COM - Presiden Jokowi menargetkan perbaikan tanggul Citarum Pebayuran selesai dalam waktu dua hari. Hal itu disampaikannya dalam Keterangan Persnya setelah meninjau bencana bocornya Tanggul Kali Citarum di Kampung Babakan Banten RT 05/03 Desa Sumber Urip Kecamatan Pebayuran, Rabu (24/2/21) lalu.
Sebelumnya, tanggul penahan Sungai Citarum jebol pada Sabtu (20/2/21) lalu, sekira pukul 22.00 WIB. Akibat jebolnya tanggul tersebut ratusan rumah terendam banjir hampir 3 meter dan puluhan rumah rusak parah.
Bahkan Presiden Jokowi pun berjanji akan memperbaiki rumah warga yang rusak akibat terjangan banjir.
Arman, warga Babakan Banten mengatakan, awalnya warga mengira banjir tidak akan sampai ke permukiman warga, bersama Kepala Desa Sumber Urip Jajang Suja’i dan Karang Taruna, mereka hanya menutup tanggul dengan karung berisi pasir dan tanah.
“Kami pikir enggak bakalan jebol, maka kami antisipasi dengan menambah bantaran. Tapi tiba-tiba suara keras terdengar dan blur suara air super deras menerjang permukiman warga,” beber Arman.
Arman menambahkan, semua barang miliknya tidak sempat terselamatkan. Bahkan dia dan keluarga hanya membawa pakaian yang dipakainya.
Ammarudin, warga Babakan Banten menginginkan perbaikan rumah yang dijanjikan Presiden Jokowi segera terealisasi, sebab mereka sudah tidak betah di pengungsian apalagi buat bangun rumah.
“Listrik padam, air mati dan sampah berserakan di mana-mana. Utamakan pembersihan sampah, supaya tidak ada penyakit,” tambahnya, Sabtu (27/2/21).
Sementara itu, petugas perbaikan dari PT Wika mengatakan perbaikan akan selesai satu minggu ke depan. “Tidak ada masalah mas mungkin satu minggu selesai,” ungkapnya, Sabtu (27/2/21).
Anang Mukhlis, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Citarum ( BBWSC) mengatakan, finishing mungkin akan membutuhkan waktu, tidak akan selesai dalam waktu dua hari.
“Semenjak Pak Presiden datang langsung kita kerjakan dan mungkin membutuhkan waktu untuk finishingnya,” ungkapnya.
Menurutnya, kecilnya akses jalan mempersulit alat berat untuk melakukan akselerasi penggunaan alat berat. Sementara itu sebagian warga masih ada yang mengungsi di rumah kerabat terdekat atau tinggal di tempat pengungsian seperti sekolah dan masjid.
Untuk diketahui, akibat jebolnya tanggul Sungai Citarum 4.867 kepala keluarga (KK) mengalami kerugian dan jumlah pengungsi mencapai 9.438 jiwa.