SUDIRMAN SAID BERSAMA KOMPONEN BREBES, KAMPANYEKAN TANAM POHON DAN DISKUSI TENTANG PERUBAHAN IKLIM DI PADEPOKAN KALISOGA
BAROMETERMAS.COM, Brebes. - Institut Harkat Negeri IHN mengadakan Diskusi Pohon dan Perubahan Iklim , diskusi ini dilaksanakan setelah aksi penanaman pohon sebagai bentuk kepedulian terhadap perubahan iklim yang terjadi di bumi ini.
Kegiatan ini diikuti oleh Institut Harkat Negeri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah BPBD Kab Brebes, NGO Sepakat Brebes Bermartabat, Relawan Lingkungan Hidup, Pramuka, Palang Merah Indonesia Brebes, Slank Fans Club, SAR Brebes, SBB Peduli,Kokam Brebes, Aksi Cepat Tanggap ACT, Masyarakat Literasi, digelar di Padepokan Kalisoga Slatri Brebes, Minggu 5 Desember 2021 Pukul 06.30 sd 11.30 WIB.
Menurut Azmi A. Majid selaku panitia sekaligus moderator menyatakan latar belakang kegiatan ini karena adanya perubahan iklim secara global yang dampaknya adalah terganggunya ekosistem, pemanasan global, efek rumah kaca, ancaman terjadinya bencana alam banjir, tanah longsor dan kekeringan, juga kampanye kesadaran masyarakat untuk menanam pohon.
Azmi yang dikenal sebagai aktivis kemanusiaan dan lingkungan hidup ini menambahkan kegiatan ini juga dalam rangka mengenalkan bahwa Desember adalah Bulan Menanam Pohon Nasional yang sebelumnya pada tanggal 28 November merupakan Hari Menanam Pohon Indonesia.
Ketua Institut Harkat Negeri, Sudirman Said memaparkan dalam diskusinya
Jumlah hutan yang semakin menyusut ditambah dengan produksi emisi yang semakin banyak semakin membuat atmosfer bumi panas dan mempercepat terjadinya perubahan iklim.
Pemerintah Indonesia mengambil tindakan untuk menanggulangi kerusakan hutan ini dengan mengajak masyarakat Indonesia menanam pohon.
Kegiatan menanam pohon sangat berguna untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menanam pohon dan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sehingga dapat menurunkan pemanasan global.
Dibutuhkan upaya khusus untuk mendorong keterlibatan masyarakat dalam program penanaman pohon yang tengah dicanangkan pemerintah.
Selain regulasi pemerintah, upaya penyadaran dan pendidikan lingkungan perlu dilakukan intensif sehingga masyarakat mengerti dan memahami arti pentingnya konservasi lingkungan yang memiliki keuntungan ekonomi bagi masyarakat.
Sudirman Said juga merupakan tokoh nasional, Sekretaris Jenderal Palang Merah Indonesia ini menyatakan prihatin dan PMI sudah bergerak cepat kurang dari 6 (enam) jam , cepat tanggap dalam penanganan musibah Gunung Semeru di Jawa Timur kemarin.
Sedangkan Nuhsy Manshyur Kepala BPBD Kab Brebes menyampaikan bahwa kesiapsiagaan relawan tanggap bencana, melalui koordinasi dengan semua elemen masyarakat sudah dilaksanakan, juga membuat pos-pos pantauan dan jaga bencana untuk lebih cepat mendapatkan informasi dan penanganan jika bencana terjadi.
Kejadian musibah baik banjir bandang maupun longsor, tidak lepas dari dampak penggundulan hutan.
Terakhir pada awal tahun banjir bandang di Sungai Babakan disebabkan oleh hutan di wilayah hulu yang sudah rusak.
(M. Husni Iskandar)