Kunjungan Camat Babelan Dan Lurah Bahagia Di acara Arisan Dan Kerja Bakti Paguyuban Bank Sampah Bahagia

Header Menu

Advertisement

Kunjungan Camat Babelan Dan Lurah Bahagia Di acara Arisan Dan Kerja Bakti Paguyuban Bank Sampah Bahagia

Redaksi
Minggu, Oktober 13, 2024

 Kunjungan Camat Babelan Dan Lurah Bahagia Di acara Arisan Dan Kerja Bakti Paguyuban Bank Sampah Bahagia



BAROMETERMAS.COM. Bekasi, - Membicarakan sampah memang seakan tidak ada habisnya. 

Mengatasi permasalahan sampah seperti halnya mengurai benang kusut yang membutuhkan upaya dan perhatian serius. 

Meningkatnya jumlah penduduk, perdagangan, dan perindustrian, sektor pariwisata, turut menyumbang permasalahan sampah. 

Ditambah dengan rendahnya kesadaran warga masyarakat akan kebersihan juga menjadi salah satu faktor penyebab pencemaran lingkungan oleh sampah


Bank sampah merupakan suatu tempat yang digunakan untuk mengumpulkan sampah yang sudah dipilah-pilah. pemilahan sampah dilakukan berdasarkan jenisnya yaitu sampah organik meliputi sampah sisa-sisa makanan, daun dll sedangkan sampah anorganik meliputi logam, plastik, kaleng, kaca dll, namun Bank Sampah hanya menerima sampah anorganik saja karena dapat diolah kembali menjadi barang yang dapat dijual kembali. 

Hasil dari pengumpulan sampah yang sudah dipilah akan disetorkan ke tempat pembuatan kerajinan dari sampah atau ke tempat pengepul sampah. 

Bank sampah dikelola menggunakan sistem seperti perbankan yang dilakukan oleh Bank Sampah. 

Tujuan diadakan program Bank Sampah untuk membantu menangani pengolahan sampah di Kelurahan Bahagia, selain itu untuk menyadarkan masyarakat akan lingkungan yang sehat, rapi, dan bersih. 

Bank sampah juga didirikan untuk mengubah sampah menjadi sesuatu yang lebih berguna dalam masyarakat, misalnya untuk kerajinan dan pupuk yang memiliki nilai ekonomis. 

Dalam jangka waktu sebulan sekali sampah yang sudah dikumpulkan dan dipilah oleh masyarakat akan diangkut oleh kader Bank Sampah.


Bank sampah bisa bertujuan untuk memotivasi masyarakat agar peduli terhadap pengelolaan bank sampah. 


Bank sampah merupakan wadah untuk mengelola sampah dengan prinsip reduce, reuse, and recycle (3R). 

Bank sampah dapat dikelola oleh masyarakat, pemerintah daerah, dan dunia usaha. 


Peran bank sampah dalam masyarakat, di antaranya:.


- Sarana penghijauan


- Sarana pendidikan gemar menabung


- Memberdayakan masyarakat agar peduli terhadap kebersihan


- Mengurangi emisi gas rumah kaca


- Mengurangi kebutuhan pupuk kimia


- Mengurangi penggunaan material baru 


Ada dua kategori Bank Sampah, yaitu Bank Sampah Induk (BSI) dan Bank Sampah Unit (BSU). 

BSI melayani area setingkat Kabupaten/Kota, sedangkan BSU melayani area setingkat RT, RW, kelurahan, atau desa. 


Kegiatan Bank Sampah secara rutin dilaksanakan Kelurahan Bahagia Kecamatan Babelan Kabupaten Bekasi. 

Kegiatan ini merupakan salah satu Program dalam upaya pengelolaan lingkungan yang ada di Kelurahan Bahagia, Kecamatan Babelan Kabupaten Bekasi. 

Program  Bank Sampah adalah suatu strategi penerapan 3R dalam pengelolaan sampah ditingkat masyarakat, dengan menyamakan kedudukan sampah serupa dengan uang atau barang yang berharga yang dapat ditabung. 

Masyarakat dididik untuk menghargai sampah sesuai jenis dan nilai sehingga mereka mau memilah sampah. 

Bank Sampah mengubah sudut pandang Masyarakat bahwa sampah mengandung potensi ekonomi, yaitu adanya kesempatan kerja dan penghasilan tambahan dari tabungan di bank sampah. 

Disamping itu akan  terwujud  lingkungan yang bersih dan hijau guna menciptakan lingkunan yang sehat terutama di lingkungan Kelurahan Bahagia. 

Pada kegiatan kali ini dihadiri oleh Camat Babelan H.Khoirudin SE, MM dan Ketua Paguyuban Bank Sampah Bahagia, Pengurus Pondok Pesantren AT - Taqwa, Ketua pengurus RW.047 dan jajaran RT.01 - 06 KTW Taman Flora.



Lurah Bahagia, Khoirul Anwar S.STP, M.Si terus mengedukasi masyarakat dalam melakukan pengolahan sampah. Salah satunya dengan mengajak masyarakat memilah sampah dari rumah, yaitu memisahkan sampah organik dan non organik. 


"Kami terus mengajak masyarakat untuk berkomitmen melakukan tata kelola sampah dengan baik dan dilakukan mulai dari rumah tangga," tuturnya kepada BarometerMas.com,

Minggu, (13/10/24).


Lurah Bahagia menambahkan, hingga kini masyarakat telah teredukasi dan mulai melakukan pemilahan sampah. Selain itu, keberadaan bank sampah juga terus bertambah.


Dikatakannya, Kedepannya diharapkan keberadaan bank sampah dapat terus bertambah agar sampah yang dihasilkan dapat menjadi barang yang bermanfaat. 


"Kita tidak bisa menghindari sampah, sehingga diperlukan peran aktif dari seluruh komponen khususnya masyarakat untuk memilah sampah dan memanfaatkannya menjadi barang tepat guna," tutupnya.



Dalam acara ini Camat Babelan menyampaikan dalam pidatonya "bahwa pengelolaan sampah itu harus dimulai dari sumbernya yaitu rumah tangga dengan memilah sampah berdasarkan jenisnya. Sampah organik bisa dijadikan bahan kompos dan selanjutnya anorganik itu bisa dijual ke bank sampah. “Kita harus bisa memilah sampah, sampah mana yang bisa dijadikan kompos dan yang bisa kita jual ke bank sampah", ungkapnya.


“Hal seperti ini yang patut di tiru oleh RW lain dalam pengelolaan sampah rumah tangga secara mandiri. Semoga masyarakat manjadi termotivasi untuk mengelola sampah secara mandiri”, tutup Camat.


Di penghujung acara Lurah Bahagia dan Camat Babelan simbolis tanam baby pakcoi di hidroponik lingkungan KTW Taman Flora RW.047.


(Zulfan FLORA)